Riwayat singkat
berdirinya Persatuan Bulutangkis Seluruh Indonesia (PBSI)
Pada jaman penjajahan dahulu, ada
perkumpulan-perkumpulan bulutangkis di Indonesia yang bergerak
sendiri-sendiri tanpa satu tujuan dan satu cita-cita perjuangan di alam
negara merdeka, memang tidak bisa dibiarkan berlangsung terus.Harus
diusahakan satu organisasi secara nasional, sebagai organisasi
pemersatu.
Untuk menempuh jalan menuju satu wadah
organisasi maka cara yang paling tepat adalah mempertemukan tokoh
perbulutangkisan dalam satu kongres. Pada saat itu memang agak sulit
untuk berkomunikasi antara satu daerah dengan daerah lainnya.
Satu-satunya yang bisa ditempuh adalah lingkungan pulau jawa saja.
Itupun bisa ditempuh setelah terbentuknya PORI ( Persatuan Olah Raga
Replubik Indonesia ).
Usaha yang dilakukan oleh Sudirman Cs
dengan melalui perantara surat yang intinya mengajak mereka untuk
mendirikan PBSI membawakan hasil. Maka dalam suatu pertemuan tanggal 5
Mei 1951 di Bandung lahirlah PBSI ( Persatuan Bulutangkis Seluruh
Indonesia ) dan pertemuan tersebut dicatat sebagai kongres pertama PBSI.
Dengan ketua umumnya A. Rochdi Partaatmadja, ketua I : Soedirman, Ketua
II : Tri Tjondrokoesoemo, Sekretaris I : Amir, Sekretaris II : E.
Soemantri, Bendahara I : Rachim, Bendahara II : Liem Soei Liong.
Dengan adanya kepengurusan tingkat
pusat itu maka kepengurusan di tingkat daerah / propinsi otomatis
menjadi cabang yang berubah menjadi Pengda ( Pengurus Dareah ) sedangkan
Pengcab ( Pengurus Cabang ) adalah nama yang diberikan kepada
kepengurusan ditingkat kotamadya / kabupaten. Hingga akhir bulan Agustus
1977 ada 26 Pengda di seluruh Indonesia ( kecuali Propinsi TImor-Timur )
dan sebanyak 224 Pengcab, sedangkan jumlah perkumpulan yang menjadi
anggota PBSI diperkirakan 2000 perkumpulan.
Arti dari lambang PBSI, adalah sebagai
berikut :
1. Terdiri dari 5 warna yang mempunyai
arti, antara lain :
- Kuning : Simbul kejayaan
- Hijau : Kesejahteraan dan kemakmuran
- Hitam : Kesetiaan dan kekal
- Merah : Keberanian
- Putih : Kejujuran
2. Gambar Kapas : Berjumlah 17 biji
yaitu melambangkan angka keramat ( hari proklamasi ).
3. Gambar Shuttlecock : Dengan delapan
bulu, melambangkan 8 ( agustus )
4. Huruf PBSI : terdiri dari 4
dihubungkan dengan gambar ½ lingkaran sebanyak 5 biji berwarna merah
dibawah shuttlecock, melambangkan tahun 1945.
5. Gambar Padi : sebanyak 51 butir
yang melambangkan hari lahirnya PBSI yaitu tahun tanggal 5 Mei 1951.
6. Gambar Perisai :
Adalah simbul ketahanan, keuletan, rendah diri tapi ulet, kuat dan
tekun
Peraturan Badminton / Bulu Tangkis
- Jumlah pemain ganda yang terdaftar sebanyak 32 pasangan. Pemain
ganda dibagi dalam 8 grup. Setiap grup diurut berdasarkan
peringkat terdiri dari 4 pasang, dari yang tertinggi sampai
terbawah (Lihat tabel 1 & 2 di atas).
- Jumlah pemain tunggal yang terdaftar sebanyak 20 orang. Pemain
tunggal dibagi dalam 5 grup. Setiap grup diurut berdasarkan
peringkat terdiri dari 4 pemain, dari yang tertinggi sampai
terbawah (Lihat tabel 3 di atas).
- Perhitungan dengan system really point sampai angka 21
- Babak penyisihan tunggal dan ganda dilakukan dengan two
winning set.
- Setiap pasangan dalam masing2 grup bermain 6 kali pada babak
penyisihan. Penentuan siapa yang maju ke babak berikutnya
ditentukan berdasarkan point yang didapat pada setiap game.
- Khusus untuk tunggal: 3 pemain urutan kedua dengan point
tertinggi dalam babak penyisihan, akan dimasukkan dalam babak 1/4
final karena diperlukan 8 pemain.
- Perhitungan point akan direkam dan dihitung dengan menggunakan
software khusus.
- Setelah babak penyisihan ganda selesai, dilanjutkan dengan
penyisihan tunggal dengan metode yang sama.
- Tahap berikutnya adalah permainan sistem gugur.
- Babak 1/8 final untuk tunggal ditiadakan dan langsung ke ¼
final.
- Skema dalam babak seperdelapan final diatur sebagai berikut:
- Juara peringkat 1 grup A melawan peringkat 2 grup B. Peringkat 2
grup C melawan peringkat 1 grup D dst.
- Perkiraan waktu
- 2 jam untuk penyisihan
- 30 menit untuk sistim gugur pertama (1/8),
- 30 menit untuk sistim gugur kedua (1/4),
- 30 menit untuk sistim gugur ketiga (1/2) dan
- 40 menit untuk final.
- Total waktu untuk badminton 6,5 jam
- Pemanasan harus sudah dilakukan sebelum masuk lapangan supaya
pertandingan sesuai dengan alokasi waktu yang tersedia.
- Jadwal pertandingan dapat dilihat pada tabel 3, sementara skema
pertandingan dilampirkan di bawah.