Kamis, 08 Februari 2018

Proposal lomba


Organisasi Siswa Intra Sekolah (OSIS)
SMA Bangsa Surabaya
Jalan Gamelan No. 3 Surabaya
 

PROPOSAL


Pekan Olahraga Untuk Siswa SMA dan Sederajat di Surabaya

A. Latar Belakang
Banyak siswa siswi yang tidak mengikuti pelajaran karena kondisi tidak fit. Dalam hal ini kami ingin meningkatkan kebugaran jasmani dan juga mempererat tali silaturahmi diantara berbagai sekolah di Surabaya.

B. Tujuan
   1.Meningkatkan kebugaran jasmani
   2.Mempererat silaturahmi
   3.Memupuk rasa kebersamaan dan gotong royong
   4.Memberikan refreshing kepada siswa setelaah UTS

C. Nama Kegiatan

Kegiatan ini diberi nama “Pekan Olahraga Untuk Siswa SMA dan Sederajat di Surabaya”.

D. Waktu dan Tempat
Kegiatan ini akan dilaksanakan pada:
   Hari  :  Senin - Rabu
   Tanggal  :  28 – 30 Februari 2013
   Waktu  :  pukul 08.00 s.d 14.00
   Tempat  :  SMA Bangsa Surabaya

E. Konsep Acara
Hari pertama akan difokuskan untuk lomba individual. Dalam lomba ini kami membuka empat cabang:
   1.Beladiri
   2.Catur
   3.Bulutangkis (tunggal)
   4.Lari
Hari kedua dan ketiga kami  akan memfokuskan lomba team. Kami membuka empat cabang lomba:
   1.Futsal
   2.Basket
   3.Voli
   4.Bulutangkis (ganda)

F. Peserta
Peserta kegiatan ini adalah siswa dan siswi SMA.

G. Kepanitiaan
   Ketua : Rangga Saputra
   Pembina : Herman
   Wakil Ketua : Firmandi Zulfikar
   Sekretaris : Bianca Pramesti
   Bendahara : Inka Putri Nugraha
   Sie Keamanan : Anang Amirullah
   Sie Acara : Indah Puji
   Sie Humas : Tuti Hidayat
   Sie Konsumsi : Katrinna
   Sie Peralatan : Edi Baressi

H. Pembiayaan

   I. Pemasukan
      Kas OSIS : Rp 150.000.000
      Sumbangan Orang Tua Murid : Rp 80.000.000
      Sumbangan Sponsor : Rp 350.000.000
     
      Total : Rp 580.000.000

   II.Pengeluaran                               
      Perlengkapan Lomba : Rp 100.000.000
      Sewa arena lomba : Rp 50.000.000
      Sewa wasit lomba : Rp 100.000.000
      Anggaran hadiah : Rp 100.000.000
      Sewa mobil : Rp 50.000.000 
      Dll : Rp 180.000.000

      Total : Rp 580.000.000

H. Penutupan
Demikian proposal Pekan Olahraga yang diselenggarakan oleh SMA Bangsa Surabaya sebagai upaya untuk meningkatkan kebugaran jasmani dan menjalin silturahmi antar siswa siswi SMA Surabaya

       
Surabaya,  03 Januari 2013

  Penanggung Jawab                        Mengetahui                         Menyetujui,
 

     Rangga Saputra                       Yudha Permana                         Herman

Jumat, 02 Februari 2018

Kado 1 TAHUN pernikahan MUHAMAD ILYAS & SETIA SITI NURJANAH


Nama lengkap: HAURA LATIFAH RIZQI
Jenis kelamin: Perempuan
Bb: 3kg
Tinggi : 47cm
Tempat T/Lahir: Purwakarta  Hari Senin Tgl 29 Januari 2017
Jam: 13:30
Tempat persalinan : Bidan ANITA. Kp jawa
Nama ibu: Setia siti nurjanah
Nama ayah: Muhamad ilyas
Alamat: kp palinggihan Rt 07/04

Rabu, 01 Mei 2013

Loyalitas berorganisasi artinya kesetiaan dan kepatuhan terhadap organisasi, seperti disiplin dengan mentaati peraturan yg berlaku dalam organisasi. Kebersamaan dalam berorganisasi adalah rasa saling menghargai dan menghormati sesama anggota organisasi, tidak melihat itu bawahan atau atasan karena kita satu rumpun yang saling melengkapi satu sama lain

Lapangan Olahraga

Ukuran dan Jenis Lapangan Olahraga

Lapangan olahraga merupakan suatu bentuk ruang terbuka non hijau sebagai suatu pelataran dengan fungsi utama tempat dilangsungkannya aktivitas olahraga. Setiap jenis olahraga diperlukan sarana lapangan untuk tempat berlangsungnya aktivitas. Secara garis besar beberapa jenis olah raga yang membutuhkan saranan lapangan adalah Tenis, Futsal, Basket, dan Badminton. Untuk setiap jenis lapangan memiliki ukuran atau dimensi yang berbeda-beda. 

1.       Lapangan Tenis


Ukuran lapangan tennis standar Internasional pada area keseluruhan adalah mencapai 36 m x 18 m sedangkan ukuran lapangan tenis pada area permainan atau game court sekitar 10,97 m x 23,78 m.


Dimensi Lapangan Tenis

2.       Lapangan Futsal


Futsal merupakan versi mini dari olahraga sepak bola, namun menurut peraturan FIFA tahun 2010 ukuran lapangan futsal standar memiliki karakteristik yang berbeda dengan lapangan sepakbola, indoorsoccer, maupun streetsoccer.


Lapangan futsal standar berbentuk persegi panjang dimana garis pembatas samping lapangan harus lebih panjang dari garis gawang, dengan ukuran panjang lapangan 38 – 42 m dan Lebar 18 – 25 m.


Namun di Indonesia Ukuran Lapangan Futsal dengan Panjang  25 – 42 m dan Lebar: 15 – 25 m masih bisa digunakan dan tetap memenuhi syarat standar peraturan FIFA.


3.       Lapangan Basket


Ada dua ukuran standar menurut NBA dan FIBA. NBA menerapkan 28.65 m x 15.24 m sebagai ukuran standar lapangan basketnya, sedangkan FIBA menerapkan 28 m x 15 m sebagai ukuran standar lapangan basketnya.


Demensi Lapangan Basket

4.       Lapangan Badminton


      Ukuran lapangan bulutangkis berdasarkan ukuran IBF standar badminton court. mempunyai panjang 13.40 meter dan lebar 6.10 meter. masing-masing dibatasi garis servis panjang, garis pinggir ganda, garis tengah, garis servis pendek, dan net yang berukuran tinggi 1.55 meter.



Dimensi Lapangan Bulutangkis

Kamis, 11 April 2013

Sejarah Badminton | Sejarah Bulu Tangkis

Sejarah Badminton | Sejarah Bulu Tangkis | Peraturan Permainan Bulu Tangkis

SEJARAH BADMINTON
Sejarah Bulu Tangkis | Peraturan Badminton
Badminton diambil dari nama sebuah gedung, yang bernama BADMINTON HOUSE di Glodiucester Inggris, klo bahasa Indonesia bernama Bulu Tangkis.Sejarah lengkap Olahraga Badminton

A. Sejarah badminton di Dunia
B. Sejarah Badminton di Indonesia

A. Sejarah Badminton di Dunia
Kemungkinan berkembang di Mesir kuno sekitar 2000 tahun lalu tetapi juga disebut-sebut di India dan Republik Rakyat Cina.
Nenek moyang terdininya diperkirakan ialah sebuah permainan Tionghoa, Jianzi yang melibatkan penggunaan kok tetapi tanpa raket. Alih-alih, objeknya dimanipulasi dengan kaki. Objek/misi permainan ini adalah untuk menjaga kok agar tidak menyentuh tanah selama mungkin tanpa menggunakan tangan.
Di Inggris sejak zaman pertengahan permainan anak-anak yang disebut Battledores danShuttlecocks sangat populer. Anak-anak pada waktu itu biasanya akan memakai dayung/tongkat (Battledores) dan bersiasat bersama untuk menjaga kok tetap di udara dan mencegahnya dari menyentuh tanah. Ini cukup populer untuk menjadi nuansa harian di jalan-jalan London pada tahun1854 ketika majalah Punch mempublikasikan kartun untuk ini.
Penduduk Inggris membawa permainan ini ke Jepang, Republik Rakyat Cina, dan Siam (sekarang Thailand) selagi mereka mengolonisasi Asia. Ini kemudian dengan segera menjadi permainan anak-anak di wilayah setempat mereka.
Olah raga kompetitif bulu tangkis diciptakan oleh petugas Tentara Britania di Pune, India pada abad ke-19 saat mereka menambahkan jaring dan memainkannya secara bersaingan. Oleh sebab kota Pune dikenal sebelumnya sebagai Poona, permainan tersebut juga dikenali sebagai Poona pada masa itu.
Para tentara membawa permainan itu kembali ke Inggris pada 1850-an. Olah raga ini mendapatkan namanya yang sekarang pada 1860dalam sebuah pamflet oleh Isaac Spratt, seorang penyalur mainan Inggris, berjudul "Badminton Battledore - a new game" ("Battledore bulu tangkis - sebuah permainan baru"). Ini melukiskan permainan tersebut dimainkan di Gedung Badminton (Badminton House), estat Duke of Beaufort's di Gloucestershire, Inggris.
Rencengan peraturan yang pertama ditulis oleh Klub Badminton Bath pada 1877. Asosiasi bulu tangkis Inggris dibentuk pada 1893 dan kejuaraan internasional pertamanya berunjuk-gigi pertama kali pada 1899 dengan Kejuaraan All England.
bulu tangkis menjadi sebuah olah raga populer di dunia, terutama di wilayah Asia Timur dan Tenggara, yang saat ini mendominasi olah raga ini, dan di negara-negara Skandinavia.
Induk organisasi
International Badminton Federation (IBF) didirikan pada tahun 1934 dan membukukan Inggris, Irlandia, Skotlandia, Wales, Denmark,Belanda, Kanada, Selandia Baru, dan Perancis sebagai anggota-anggota pelopornya. India bergabung sebagai afiliat pada tahun 1936. Pada IBF Extraordinary General Meeting di Madrid, Spanyol, September 2006, usulan untuk mengubah nama International Badminton Federation menjadi Badminton World Federation (BWF) diterima dengan suara bulat oleh seluruh 206 delegasi yang hadir.
Olah raga ini menjadi olah raga Olimpiade Musim Panas di Olimpiade Barcelona tahun 1992. Indonesia dan Korea Selatan sama-sama memperoleh masing-masing dua medali emas tahun itu.
Olah raga yang udah berumur ribuah tahun baru masuk Olimpiade tahun 1992



B. SEJARAH BULUTANGKIS DI INDONESIA


Riwayat singkat berdirinya Persatuan Bulutangkis Seluruh Indonesia (PBSI)
Pada jaman penjajahan dahulu, ada perkumpulan-perkumpulan bulutangkis di Indonesia yang bergerak sendiri-sendiri tanpa satu tujuan dan satu cita-cita perjuangan di alam negara merdeka, memang tidak bisa dibiarkan berlangsung terus.Harus diusahakan satu organisasi secara nasional, sebagai organisasi pemersatu.
Untuk menempuh jalan menuju satu wadah organisasi maka cara yang paling tepat adalah mempertemukan tokoh perbulutangkisan dalam satu kongres. Pada saat itu memang agak sulit untuk berkomunikasi antara satu daerah dengan daerah lainnya. Satu-satunya yang bisa ditempuh adalah lingkungan pulau jawa saja. Itupun bisa ditempuh setelah terbentuknya PORI ( Persatuan Olah Raga Replubik Indonesia ).
Usaha yang dilakukan oleh Sudirman Cs dengan melalui perantara surat yang intinya mengajak mereka untuk mendirikan PBSI membawakan hasil. Maka dalam suatu pertemuan tanggal 5 Mei 1951 di Bandung lahirlah PBSI ( Persatuan Bulutangkis Seluruh Indonesia ) dan pertemuan tersebut dicatat sebagai kongres pertama PBSI. Dengan ketua umumnya A. Rochdi Partaatmadja, ketua I : Soedirman, Ketua II : Tri Tjondrokoesoemo, Sekretaris I : Amir, Sekretaris II : E. Soemantri, Bendahara I : Rachim, Bendahara II : Liem Soei Liong.
Dengan adanya kepengurusan tingkat pusat itu maka kepengurusan di tingkat daerah / propinsi otomatis menjadi cabang yang berubah menjadi Pengda ( Pengurus Dareah ) sedangkan Pengcab ( Pengurus Cabang ) adalah nama yang diberikan kepada kepengurusan ditingkat kotamadya / kabupaten. Hingga akhir bulan Agustus 1977 ada 26 Pengda di seluruh Indonesia ( kecuali Propinsi TImor-Timur ) dan sebanyak 224 Pengcab, sedangkan jumlah perkumpulan yang menjadi anggota PBSI diperkirakan 2000 perkumpulan.
Arti dari lambang PBSI, adalah sebagai berikut :
1. Terdiri dari 5 warna yang mempunyai arti, antara lain :
- Kuning : Simbul kejayaan

- Hijau : Kesejahteraan dan kemakmuran

- Hitam : Kesetiaan dan kekal

- Merah : Keberanian

- Putih : Kejujuran
2. Gambar Kapas : Berjumlah 17 biji yaitu melambangkan angka keramat ( hari proklamasi ).
3. Gambar Shuttlecock : Dengan delapan bulu, melambangkan 8 ( agustus )
4. Huruf PBSI : terdiri dari 4 dihubungkan dengan gambar ½ lingkaran sebanyak 5 biji berwarna merah dibawah shuttlecock, melambangkan tahun 1945.
5. Gambar Padi : sebanyak 51 butir yang melambangkan hari lahirnya PBSI yaitu tahun tanggal 5 Mei 1951.
6. Gambar Perisai : Adalah simbul ketahanan, keuletan, rendah diri tapi ulet, kuat dan tekun

Peraturan Badminton / Bulu Tangkis

  1. Jumlah pemain ganda yang terdaftar sebanyak 32 pasangan. Pemain ganda dibagi dalam 8 grup. Setiap grup diurut berdasarkan peringkat terdiri dari 4 pasang, dari yang tertinggi sampai terbawah (Lihat tabel 1 & 2 di atas).
  2. Jumlah pemain tunggal yang terdaftar sebanyak 20 orang. Pemain tunggal dibagi dalam 5 grup. Setiap grup diurut berdasarkan peringkat terdiri dari 4 pemain, dari yang tertinggi sampai terbawah (Lihat tabel 3 di atas).
  3. Perhitungan dengan system really point sampai angka 21
  4. Babak penyisihan tunggal dan ganda dilakukan dengan two winning set.
  5. Setiap pasangan dalam masing2 grup bermain 6 kali pada babak penyisihan. Penentuan siapa yang maju ke babak berikutnya ditentukan berdasarkan point yang didapat pada setiap game.
  6. Khusus untuk tunggal: 3 pemain urutan kedua dengan point tertinggi dalam babak penyisihan, akan dimasukkan dalam babak 1/4 final karena diperlukan 8 pemain.
  7. Perhitungan point akan direkam dan dihitung dengan menggunakan software khusus.
  8. Setelah babak penyisihan ganda selesai, dilanjutkan dengan penyisihan tunggal dengan metode yang sama.
  9. Tahap berikutnya adalah permainan sistem gugur.
  10. Babak 1/8 final untuk tunggal ditiadakan dan langsung ke ¼ final.
  11. Skema dalam babak seperdelapan final diatur sebagai berikut:
    • Juara peringkat 1 grup A melawan peringkat 2 grup B. Peringkat 2 grup C melawan peringkat 1 grup D dst.
  12. Perkiraan waktu
    • 2 jam untuk penyisihan
    • 30 menit untuk sistim gugur pertama (1/8),
    • 30 menit untuk sistim gugur kedua (1/4),
    • 30 menit untuk sistim gugur ketiga (1/2) dan
    • 40 menit untuk final.
  13. Total waktu untuk badminton 6,5 jam
  14. Pemanasan harus sudah dilakukan sebelum masuk lapangan supaya pertandingan sesuai dengan alokasi waktu yang tersedia.
  15. Jadwal pertandingan dapat dilihat pada tabel 3, sementara skema pertandingan dilampirkan di bawah.